Politik

Aksi Damai Mahasiswa: Menentang Revisi Undang-Undang Tentang Militer, Kepolisian, dan Kantor Jaksa Agung

Para mahasiswa berani bersatu untuk menantang rancangan undang-undang Indonesia yang mengancam demokrasi, tetapi apa yang terjadi selanjutnya bisa mengubah segalanya untuk masa depan mereka.

Kami bergabung dalam aksi damai untuk menentang revisi yang diusulkan terhadap undang-undang yang akan memberikan kekuasaan lebih kepada militer, polisi, dan kantor kejaksaan agung di Indonesia. Perubahan ini mengancam kebebasan sipil kami dan mengikis demokrasi. Kami percaya bahwa pendidikan adalah hak dasar, dan kami tidak akan berdiam diri saat pemotongan anggaran membahayakan masa depan kami. Suara kolektif kami menuntut keadilan dan kesetaraan untuk semua. Bersama-sama, kami mengadvokasi transparansi dan partisipasi publik yang lebih besar dalam pemerintahan, memastikan hak-hak kami dilindungi. Masih banyak yang harus diungkap tentang gerakan kami.

Pada 17 Februari 2025, kami turun ke jalan-jalan di Jakarta untuk aksi mahasiswa yang damai "Indonesia Gelap," yang diselenggarakan oleh Koalisi masyarakat sipil dan Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Indonesia (BEM SI). Acara ini menandai momen penting dalam perjuangan kami yang terus-menerus untuk demokrasi dan hak asasi manusia di Indonesia. Kami berkumpul untuk menyuarakan penentangan keras terhadap revisi-revisi yang diusulkan pada undang-undang kunci yang mempengaruhi TNI (militer), kepolisian, dan kantor kejaksaan. Revisi-revisi ini menimbulkan kekhawatiran serius terhadap potensi peningkatan kekuasaan bagi aparat penegak hukum, yang bisa mengancam kebebasan sipil kami.

Selama protes, kami menekankan perlunya pendidikan yang bebas, ilmiah, dan demokratis. Pemotongan anggaran pendidikan dilihat sebagai hal yang merugikan hak kami sebagai mahasiswa, dan kami menuntut agar pemotongan ini dibatalkan. Pendidikan bukan hanya sebuah hak istimewa; ini adalah hak yang harus dilindungi dan diperluas.

Dalam mars kami, kami meminta proses legislatif yang transparan, mendesak pemerintah untuk melibatkan suara publik dalam diskusi tentang proyek strategis nasional dan revisi undang-undang. Keterlibatan sipil sangat penting untuk demokrasi yang sehat, dan kami percaya bahwa masukan kami sangat penting dalam membentuk masa depan bangsa kami.

Sebagai mahasiswa, kami memegang kekuatan politik yang signifikan dalam mengadvokasi keadilan sosial dan akuntabilitas dalam tata kelola pemerintahan. Kehadiran kami di jalan-jalan menonjolkan kecemasan masyarakat yang lebih luas mengenai kebijakan pemerintah dan potensi pengikisan hak kami. Melalui aktivisme mahasiswa, kami berusaha menciptakan platform untuk dialog dan reformasi. Kami memahami bahwa tindakan kami hari ini akan mempengaruhi generasi mendatang, dan kami memikul tanggung jawab ini dengan bangga.

Suara kolektif kami bergema saat kami menyuarakan slogan dan menampilkan spanduk yang menyerukan keadilan dan kesetaraan. Kami bertekad untuk didengar, untuk melawan legislasi yang menindas, dan untuk memastikan bahwa hak-hak kami tetap utuh. Aksi ini bukan hanya tentang menentang undang-undang tertentu; ini tentang berdiri untuk masa depan kami, pendidikan kami, dan kebebasan kami.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Trending

Exit mobile version